Beijing (Antara Kalbar) - Informasi mengenai adanya gempa susulan yang
tersebar di media sosial dan lembaga amal abal-abal meresahkan warga
China yang masih diliputi kedukaan gempa mematikan di Provinsi Sichuan.
Kementerian Keamanan Publik China berjanji akan menindak tegas
penyebar informasi palsu dan lembaga amal abal-abal tersebut.
Rumor mengenai gempa yang akan terjadi di beberapa wilayah berbeda di
daratan Tiongkok menyebar melalui media sosial sehingga menyebabkan
kepanikan masyarakat dan mengganggu stabilitas sosial, demikian
pernyataan kementerian tersebut sebagaimana dilaporkan media resmi
pemerintah China di Beijing, Minggu.
Pihak berwajib akhirnya
berhasil menangkap empat orang yang diduga menyebarkan informasi
meresahkan tersebut melalui Wechat, aplikasi pesan media sosial yang
digunakan oleh jutaan warga China.
Aparat setempat juga
sedang menyelidiki lembaga amal abal-abal yang mengambil keuntungan dari
simpati masyarakat terhadap korban gempa sebagaimana dikutip People's
Daily.
"Pengguna internet seharusnya tidak membuat dan
memercayai rumor gempa," demikian imbauan Kementerian Keamanan Publik
China yang membawahi instansi kepolisian itu.
Gempa
berkuatan 7 pada skala Richter di Kabupaten Jiuzhaigou, Selasa (8/8)
malam, merenggut 24 nyawa dan melukai 493 lainnya.
Hingga
berita ini diturunkan petugas masih melakukan pencarian terhadap adanya
kemungkinan korban lain di Taman Nasional Jiuzhaigou yang pada saat
bencana terjadi dikunjungi 38 ribu wisatawan.
Sementara itu,
petugas penyelamatan juga dikerahkan ke Kabupaten Wenxian, Provinsi
Gansu, yang dilanda banjir hingga menyebabkan delapan orang tewas, satu
hilang, dan empat lainnya luka-luka, demikian laporan Kantor Berita
Xinhua.
Sumbangan Abal-abal Resahkan Warga China
Minggu, 13 Agustus 2017 17:27 WIB