PLN Kalbar Rugi Rp6 Miliar Akibat Layangan
Rabu, 10 Mei 2017 19:57 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Manajer PLN Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) Wilayah Kalimantan Barat, Ricky Cahya Andrian menyebutkan akibat permainan layangan pihaknya rata-rata dalam setahun mengalami kerugian Rp6 miliar.
"Kerugian tersebut baik itu kerusakan alat PLN maupun PLN tidak bisa menyalurkan listrik kepada pelanggan akibat permainan layangan terutama tali kawatnya yang menyentuh dan merusak baik transmisi maupun gardu induk," ujarnya saat menjadi pemateri bincang bareng Komunitas Peduli ListriK di Pontianak, Rabu.
Ricky mengatakan dilihat dari total kendala di PLN, sekitar 99 persen gangguan listrik yang mengakibatkan pemadaman selama ini adalah tali kawat layangan.
"Kembali, permainan layangan menggunakan tali kawat merusak jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik ke pelanggan. Persentase gangguan karena pohon itu kecil, justru paling tinggi itu adalah layangan," kata dia.
Ia menegaskan saat ini dari segi daya PLN Kalbar terutama untuk jaringan khatulistiwa yang meliputi enam kabupaten atau kota di Kalbar sudah surplus 100 Megawatt (MW).
"Total daya mampu kita saat ini 400 Mw dan beban hanya 300 Mw. Jadi daya kita sudah aman dan mengapa pemadaman masih ada, kembali lagi di distribusi kita bermasalah terutama karena layangan," jelasnya.
PLN sendiri kata dia sudah melakukan berbagai langkah baik dengan pendekatan sosialisasi, penyaluran CSR di daerah potensi tingginya permainan layangan dan pendekatan lainnya.
"Pada tahun ini kita fokus mengejar pada sumber masalahnya yakni sumber dari mana kawat. Kawat yang pemain layangan gunakan adalah kawat bekas kopling atau rem sepeda motor yang mereka beli dibengkel. Kita sudah beberapa kali mensosialisasikan kepada pihak bengkel agar tidak menjual kawat tersebut karena sumber bahaya. Bahkan PLN sendiri membeli itu agar pemain tidak bisa menemukan kawat," kata dia.
Ia menambahkan dengan persoalan dan upaya yang akan dilakukan pihaknya meminta semua pihak untuk terlibat untuk menagatasi hal tersebut. Ia berharap terutama kepada pemerintah daerah menegakan peraturan daerah dengan tegas.
"Kita bersyukur hari ini sudah ada deklarasi bersama mengatasi bahaya layangan. Dengan momen ini harapan kita ke depan semua sudah sinergis dan berkomitmen menjalankan perannya agar dampak layangan baik itu bagi PLN dan terpenting lagi keselamatan jiwa seseorang untuk ditekan dan bahkan ditiadakan," kata dia.