Kuching, Malaysia (Antara Kalbar) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili berharap Pos Lintas Batas Negara Aruk di Kabupaten Sambas segera bisa melakukan aktivitas perdagangan ekspor dan impor dengan negara tetangga, Sarawak, Malaysia Timur.
"Namun untuk itu semua merupakan domain dari pemerintah pusat. Kita dari Pemda masih menunggu dan berharap segera," ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi pembahasan isu perbatasan di Kuching, Rabu.
Atbah menyatakan Pemda Sambas siap untuk mendukung dan melaksanakan perdagangan antarkedua negara Indonesia - Malaysia.
"Apalagi potensi Sambas untuk ekspor cukup besar ke Malaysia. Komoditas potensial kita yakni beras, lada, jeruk, karet, CPO dan lainnya," jelasnya.
Ia menambahkan apabila nanti aktivitas ekspor - impor kedua negara dibuka maka ia optimistis sektor perekonomian di daerah tersebut menggeliat dan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Tentu kita harap juga ekspor dari kita lebih besar dibandingkan impor. Paling tidak seimbang," jelasnya.
Terkait mengatasi persoalan TKI dari Sambas yang mendominasi baik dari jumlah dan kasus yang ada di Serawak, pihaknya terus berkomitmen untuk menekan kasus yang ada.
"Persoalan TKI dari Sambas ke Malaysia tentu akan kita benahi dan kita usahakan semua yang bekerja ilegal," terangnya.
Dikatakan Atbah satu di antara langkah untuk mengatasi persoalan yang ada telah dibentuk Lembaga Terpadu Satu Atap (LTSA) TKI.
"Melalui LTSA TKI kemudahan pelayanan kita hadirkan. Dengan kemudahan pelayanan, membantu teman kita yang bekerja di Malaysia agar semua menjadi TKI yang ilegal," jelasnya.
Atbah mengatakan LTSA yang di dalamnya terdapat sejumlah petugas dan diisi dari berbagai instansi terkait ditargetkan untuk diresmikan pada Mei 2017 mendatang.
"Secepatnya LTSA TKI kita resmikan. Semoga ini bisa menjawab sekaligus solusi terhadap persoalan TKI kita," harapnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Arifidiar yang juga ikut hadir dalam Rakor membahas isu perbatasan meminta KJRI Kuching terus menjadi wadah mediasi dari berbagai pihak.
"Baik mediasi antara Pemda dan Pemerintah pusat, Pemerintah Kalbar dan Pemerintah Kuching maupun informasi untuk kemajuan daerah perbatasan," kata dia.
Ia juga berharap proses ekspor - impor barang dari tiga PLBN yang ada di Kalbar yang sudah diresmikan Presiden RI, Joko Widodo beberapa waktu lalu termasuk PLBN Aruk, Sambas untuk segara berfungsi.
"Semoga regulasinya segara ada dan hadirnya PLBN mensejahterakan daerah," kata dia.
(KR-DDI/N005)
Bupati Sambas Harap PLBN Aruk Segera Ekspor-Impor
Rabu, 12 April 2017 20:39 WIB