Irak (Antara Kalbar) - Pasukan Pemerintah Irak, yang
memerangi petempur IS, merebut kembali lebih banyak wilayah di pusat
Kota Kuno Mosul, sementara serangan udara koalisi internasional terhadap
posisi IS menewaskan enam pemimpin kelompok itu.
Personel
Komando Dinas Kontra-Terorisme (CTS) terlibat bentrokan sengit melawan
petempur IS selama Ahad (19/3) dan membebaskan Permukiman Nablus di
bagian barat pusat kota kuno tersebut, kata militer Irak. Mereka
mengibarkan bendera Irak di atas beberapa gedung, kata Abdul-Amir
Yarallah dari Komando Operasi Gabungan (JOC) di dalam satu pernyataan.
Pasukan Khusus elit CTS juga berperang melawan anggota IS di
beberapa permukiman di dekatnya, saat mereka bergerak maju makin dekat
ke ujung barat pusat Kota Kuno Mosul, tempat ratusan ribu warga sipil
diduga masih terjebak di bawah kekuasaan IS.
Sementara itu,
kemajuan brigade Polisi Federal dan Pasukan Reaksi Cepat, satuan elit
Kementerian Dalam Negeri, terhambat oleh cuaca buruk dan perlawanan
sengit petempur IS di Permukiman Bab At-Toub, yang baru dibebaskan, dan
daerah di sekitarnya.
Masih pada hari yang sama, koalisi
internasional pimpinan AS melancarkan serangan udara dan menewaskan enam
pemimpin IS di Derah Souq Ash-Shaareen di pusat kota yang dikuasai IS
di Mosul Barat, yang oleh warga setempat dikenal dengan nama Tepi Kanan
Sungai Tigris, yang membelah Mosul, kata pernyataan JOC.
Menurut laporan intelijen, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau
Antara di Jakarta, Senin pagi, keenam orang yang tewas adalah Abdul
Kreem Ar-Roosy (warga negara Rusia), Salih Al-Ahmed (warga Prancis asal
Suriah), Abu Duaa Al-Magribi (asal Marokko), Yousif Uwni (Turki),
Abdullah Humoud (Marokko) dan Milad Seiro (warga negara Inggris asal
Aljazair).
Di dekat Mosul, Divisi Lapis Baja Ke-9 Angkatan
Darat merebut kembali Daerah Al-Mulawtha dan satu desa di sebelah utara
Kota Kecil Badush, sekitar 10 kilometer di sebelah barat-laut Mosul,
setelah mengalahkan petempur IS, dan menewaskan banyak di antara mereka,
kata pernyataan itu.
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi,
yang juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, pada 19
Februari mengumumkan dimulainya serangan untuk mengusir petempur garis
keras dari sisi barat Mosul.
Pada akhir Januari, Al-Abadi
mengumumkan pembebasan sisi timur Mosul, atau Tepi Kiri Sungai Tigris,
setelah lebih dari 100 hari pertempuran melawan anggota IS.
Namun, bagian barat Mosul, dengan jalannya yang sempit dan penduduk
antara 750.000 dan 800 orang, tampaknya menjadi tantangan yang lebih
besar buat pasukan Irak.
Mosul, 400 kilometer di sebelah
utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai IS sejak Juni 2014, ketika
pasukan pemerintah meninggalkan senjata mereka dan melarikan diri,
sehingga memungkinkan anggota IS merebut banyak wilayah di Irak Utara
dan Barat.
Pasukan Irak Rebut Lebih Banyak Wilayah di Mosul Barat
Senin, 20 Maret 2017 11:00 WIB