Sanggau (Antara Kalbar) - Puluhan orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Dayak Kabupaten Sanggau, menggelar aksi damai di Kantor DPRD Sanggau, Senin (16/1).
Kedatangan puluhan warga dipimpin Libertus Erwin ini terlihat mengenakan pakaian adat, untuk menyampaikan aspirasi kepada para wakil rakyat. Sebelum berdialog dengan unsur pimpinan DPRD Sanggau, puluhan warga menggelar ritual adat Dayak di pintu masuk gerbang utama Gedung DPRD Sanggau.
Usai menggelar ritual, rombongan kemudian beranjak ke teras gedung wakil rakyat Sanggau tersebut. Kedatangan puluhan warga itu, disambut oleh unsur pimpinan DPRD terdiri dari Ketua DPRD Sanggau Jumadi, Wakil Ketua Fransiskus Ason, Wakil Ketua Usman, dan sejumlah wakil rakyat lainnya.
Usai berorasi singkat di teras gedung wakil rakyat, Ketua DPRD Sanggau, Jumadi kemudian meminta kepada warga untuk masuk ke ruang pertemuan guna beraudiensi.
Saat pertemuan, koordinator aksi, Erwin kembali menyampaikan aspirasi dan beberapa tuntutan, yang intinya sangat prihatin dengan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini. Dikatakan Erwin, wilayah Kabupaten Sanggau yang komposisi penduduknya majemuk dari berbagai suku dan agama, dikenal aman dan damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jangan sampai, situasi dan kondisi yang kondusif ini terusik oleh adanya ormas intoleransi yang berpotensi dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Libertus Erwin juga meminta kepada aparat hukum dan pemerintah untuk menindak tegas dan membubarkan ormas-ormas yang bisa berpotensi mengganggu keutuhan NKRI, salah satunya adalah Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieg Syihab yang dinilainya kerap menyuarakan pernyataan yang bisa dianggap mengandung unsur-unsur provokatif dan berpotensi bisa mengusik ketentraman dan kedamaian.
"Kabupaten Sanggau cinta damai, mari kita wujudkan ketentraman dan tingkatkan sikap saling toleransi, hormat menghormati antarumat beragama dan suku. Kita tetap junjung tinggi Pancasila dan UUD 1945, dan NKRI adalah harga mati," ucapnya.
Disampaikan pula oleh Libertus Erwin, mereka yang datang itu diantaranya adalah para penggiat seni berasal dari Sanggar Rompokng Panu dari Kecamatan Parindu, Sanggar Bane’ Ama dari Desa Melobok, Kecamatan Meliau, dan Oyong Kodan dari Kecamatan Kapuas, serta beberapa tetua masyarakat dan adat.
Di dalam rombongan itu tidak hanya mewakili agama tertentu, namun juga ada dari agama lain yang ikut tergabung. Intinya mereka berharap, terwujudnya Bangsa Indonesia yang tentram dan damai, hindari perpecahan dan tidak terprovokasi oleh informasi tidak jelas yang beredar luas di media sosial yang bisa memicu terjadinya konflik.
"Kami menggelar aksi ini berizin dan berkoordinasi dengan aparat keamanan. Kami berangkat dari Bodok, Parindu dan setelah aksi damai, kami pulang. Jika ada kejadian di luar aksi kami, setelah ini, maka itu di luar tanggung jawab kami," kata Erwin.
Sementara itu, menanggapi aspirasi warga tersebut, Pimpinan DPRD Sanggau, mulai dari Ketua Jumadi, Wakil Ketua Fransiskus Ason dan Usman, menyambut baik, karena aksi damai ini berlangsung dengan tertib, aman dan damai. Namun, Pimpinan DPRD juga mengimbau kepada Forum Masyarakat Dayak Kabupaten Sanggau untuk membuat tuntutan tertulis yang ditujukan kepada Bupati Sanggau, DPRD, Polres dan Kodim 1204 untuk dijadikan sebagai pegangan sebagai acuan untuk penindaklanjutan aspirasi atau tuntutan itu hingga ke pusat.
"Kita harap ada tuntutan tertulis untuk kami jadikan sebagai pegangan dalam upaya-upaya kita menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan," pungkasnya.
Aksi Warga di Gedung DPRD Sanggau
Selasa, 17 Januari 2017 10:23 WIB