Karolin : Penambahan Daya Listrik Landak Segera Diupayakan
Sabtu, 7 Januari 2017 14:02 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Calon Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan sampai saat ini listrik masih menjadi kendala dalam aktivitas masyarakat sehingga perlu penanganan segera.
"Sampai saat ini di Landak, masih banyak desa yang belum teraliri listrik, sehingga menghambat aktivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ini tentu menjadi perhatian utama dan perlu penanganan segera dan saat ini sedang diupayakan pemerintah," kata Karolin saat menggelar kampanye di Dusun Milano dan Baweng, Desa Lamoanak, Sabtu.
Dia mencontohkan, untuk dua dusun itu, masyarakat masih mengeluhkan tidak adanya listrik di daerah mereka, bahkan, signal telekomunikasi juga belum masuk kampung mereka.
Saat melaksanakan kampanye dialogis di dua desa tersebut, Karolin langsung menjawab keluhan masyarakat, bahwa listrik (PLN) akan terus untuk diupayakan.
Menurutnya di Kota Ngabang saja yang merupakan ibukota Kabupaten Landak, masih sering terjadi pemadaman listrik.
"Ini menjadi pekerjaan yang harus dicari jalan keluarnya," kata ibu dua anak itu.
Mantan anggota DPR RI itu menambahkan, sampai saat ini pemerintah sudah membeli listrik dari Malaysia, untuk memenuhi defisit listrik di Ngabang dan Pontianak serta beberapa daerah lain di Kalbar.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat bersabar, karena saat ini aliran listrik dari Malaysia masih dalam proses pengerjaan, karena mendirikan Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) bukan perkara mudah.
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat tetap kompak, apalagi pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah semakin dekat.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar yang juga Gubernur Kalbar Cornelis, membenarkan pemerintah sudah membeli listrik dari Malaysia, saat ini travonya sudah dibangun di Bengkayang dan Entikong.
Demikian juga tower seluler, pemerintah selalu berupaya, agar signal seluler bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Kalbar, namun semua itu perlu tahapan.
"Kita memahami masyarakat perlu komunikasi, namun harus bertahap, pemerintah sudah bekerja keras," kata Cornelis.
Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, Manager Area Pengatur, Distribusi dan Penyaluran PT PLN Wilayah Kalimantan Barat Ricky Cahya Andrian mengatakan Sesco Malaysia tahun 2017 mendatang dipastikan akan terus menyuplai kebutuhan listrik di Kalbar mencapai 230 MW.
"Tahun 2017 penambahan daya dari pembangkit di sini mencapai 100 MW, ditambah pasokan dari Malaysia 140 MW, sehingga menjadi tersedia 240 MW," katanya.
Ricky menegaskan, dengan daya yang tersedia dan sejumlah daya dari pembangkit baru hingga tahun 2017 total mencapai 650 MW, sistem khatulistiwa yang semula melayani enam daerah ditambah dua daerah lagi yakni Landak dan Sanggau.