PBB, New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Presiden Sidang Majelis Umum PBB Mogens Lykketoft pada Sabtu (12/12) menyambut baik pengesahan Kesepakatan Paris untuk menangani perubahan iklim.
Ia mengatakan, "Kesepakatan ini kembali menegaskan nilai multilateralisme dalam menangani tantangan global."
Presiden Sidang "menyambut baik pengesahan Kesepekatan Paris dalam Konferensi Ke-21 Semua Pihak (COP21) Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim", demikian antara lain isi pernyataan yang dikeluarkan di Markas Besar PBB, New York, AS, oleh juru bicaranya.
"Kesepakatan hari ini mengisyaratkan kebangkitan kembali umat manusia saat kita secara bersama menghadapi tantangan global mengenai perubahan iklim dan mengupayakan peralihan ke cara hidup yang lebih berkelanjutan yang menghormati keperluan rakyat dan planet kita," kata pernyataan tersebut.
Kesepakatan Paris mengenai Perubahan Iklim, yang bersejarah, akhirnya disahkan pada Sabtu oleh 196 Pihak ke Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC) selama COP21, yang dituan-rumahi oleh Prancis.
Kesepakatan baru itu memiliki 31 halaman dengan 29 pasal, termasuk sasaran, peringanan, penyesuaian diri, kerugian dan kerusakan, keuangan, pembangunan dan alih-teknologi, pembangunan kemampuan dan transparansi aksi serta dukungan.
Mengenai dasar tanggung jawab bersama dan setara tapi berbeda dan kemampuan masing-masing, Kesepakatan Paris menyerukan sasaran pengekangan peningkatan temperatur rata-rata global jadi di bawah dua derajat Celsius di atas tingkat pra-industri dan perjuangan untuk membatasi kenaikan temperatur jadi 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.
"Ini adalah titik balik dalam sejarah manusia yang mempersatukan kita semua dalam upaya mengekang kenaikan dalam temperatur rata-rata global jadi dibawa dua derajat tingkat pra-industri dan untuk melancarkan upaya guna membatasi kenaikan jadi 1,5 derajat," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang. "Kesepakatan ini kembali menegaskan nilai multilateralisme dalam menangani tantangan global."
Sidang Majelis Umum mengucapkan selamat kepada Prancis, Presiden Konferensi itu, atas keberhasilannya mengendalikan proses tersebut dan semua pihak yang menghadiri Konvensi itu atas sikap konstruktif dan tekad mereka untuk mencapai hasil tersebut, kata pernyataan itu.
"Kesepakatan ini meletakkan dasar untuk mencapai peralihan ke buangan gas rendah dan ekonomi global yang tahan cuaca," kata pernyataan tersebut. "Kesepakatan ini menunjukkan peralihan yang berusaha mecapai pembangunan yang berkesinambungan dan penghapusan kemiskinan, dan pada saat yang sama melestarikan keutuhan planet buat generasi masa depan."
"Ambisi, tindakan dan kesetaraan mesti tetap menjadi prinsip pemandu dalam tahap penting ini," kata Lykketoft. "Saya takkan menyia-nyiakan upaya untuk terlibat bersama Negara Anggota dan pemegang saham lain terkait, termasuk pengusaha dan masyarakat sipil untuk meluncurkan penerapan dan menciptakan kesempatan guna mewujudkan tindakan mengenai masalah penting seperti keuangan, data, teknologi dan kemitraan."
Sidang Majelis Umum Debat Tematik Tingkat Tinggi mengenai Dicapainya Sasaran Pembangunan yang Berkesinambungan 11-12 April 2016 akan menyediakan landasan bagi gagasan baru dan pembangunan berdasarkan hasil COP21, dan akan meneliti bagaimana aksi iklim dapat mendukung pelaksanaan Sasaran Pembangunan yang Berkesinambungan, tambahnya.
(C003/Chaidar)
Presiden Sidang Majelis Umum PBB Sambut Pengesahan Kesepakatan Baru Iklim
Minggu, 13 Desember 2015 21:22 WIB