Ngabang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Landak melalui upaya swadaya masyarakat kembali melakukan bedah rumah masyarakat yang tidak layak huni.
Setelah melakukan pembedahan terhadap empat unit rumah masyarakat di Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang yang saat ini masih dalam proses pengerjaan, Pemkab Landak akan melakukan pembedahan terhadap satu unit rumah masyarakat tidak layak huni di Dusun Senakin, Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila.
Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot pada Rabu didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Landak Erani, Camat Sengah Temila Ursus dan Kades Senakin Mardiro, telah turun langsung ke lapangan untuk meninjau pondok warga yang akan dibedah itu.
Sampai di pondok tersebut, bupati merasa terkejut karena rumah masyarakat tersebut memang benar-benar tidak layak huni. Betapa tidak, rumah yang hanya berukuran 3 x 3 meter itu sudah reot dan nyaris roboh.
"Saya melihat rumah kalian ini rasanya saya ingin menangis. Ternyata ada rakyat saya yang memiliki rumah seperti ini," keluh bupati saat berdialog dengan masyarakat pemilik rumah itu.
Adrianus meminta kepada pemilik rumah, jika rumah itu sudah selesai diperbaiki agar dipelihara.
"Sekitar tiga minggu rumah ini akan kita bedah. Siapa saja masyarakat yang merasa terpanggil, boleh menyumbang material bangunan. Demikian juga kepada Pak Camat, saya minta tolong urus anaknya yang masih usia sekolah supaya bisa sekolah," harap Adrianus.
Ia berjanji rumah itu akan mulai diperbaiki. Namun ia meminta tanah yang akan menjadi lokasi bangunan rumah baru harus jelas statusnya dan harus ada penyerahan tanahnya.
"Saat ini rumah warga tersebut masih berdiri diatas tanah milik Yayasan Berkat Bagi Bangsa. Makanya rumah baru warga tersebut akan dipindahkan di Kampung Angkaman Desa Senakin. Tanah yang di Angkaman ini merupakan tanah milik abang dari istrinya. Abangnya sudah menghibahkan tanah ini kepada adiknya," kata bupati.
Sementara itu, Kades Senakin Mardiro mengakui, keluarga ini memang sudah sering dibantu melalui swadaya masyarakat, terutama dalam hal pembangunan rumah.
"Saat ini saja didekat rumah mereka sudah berdiri kerangka rumah yang merupakan bantuan dari pihak Yayasan Berkat Bagi Bangsa. Tapi memang belum selesai dibangun," terang Mardiro.
Pemilik rumah Komariah, 40 mengaku sudah tiga tahun mendiami rumah tidak layak huni itu. "Tapi saya setuju jika ada bedah rumah ini. Sedikitnya sudah banyak membantu kami," katanya.
Komariah sendiri memiliki seorang suami, Amen, 50 yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang pijat. Dari hasil buah perkawinannya itu, mereka dikaruniai empat orang anak. Anak sulungnya sudah berkeluarga dan tinggal di tempat lain. Sedangkan ketiga anaknya yang masih kecil tinggal bersama orangtuanya di rumah yang tidak layak huni itu.
Pemkab Landak Bedah Rumah Warga Miskin
Kamis, 5 Maret 2015 16:42 WIB