Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menyoroti fenomena seringnya pesawat udara mengalami keterlambatan baik kedatangan maupun keberangkatan dari jadwal yang ditetapkan sehingga mengundang keluhan dari pengguna jasa penerbangan.
"Seiring dengan pertumbuhan angkutan udara, terdapat satu hal yang sering dikeluhkan oleh para pengguna jasa penerbangan yaitu 'delay' atau keterlambatan," kata EE Mangindaan dalam paparan akhir tahun kinerja perhubungan di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Rabu.
Menurut Mangindaan, terdapat beberapa faktor penyebab keterlambatan tersebut antara lain kepadatan di bandar udara khususnya Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Selain itu, ujar dia, faktor keterlambatan lainnya adalah aspek teknis dan operasional maskapai serta ketidakpahaman penumpang pesawat tentang berbagai aturan.
"Untuk meminimalkan keterlambatan pesawat saat keberangkatan, pemerintah telah melakukan berbagai langkah evaluasi baik menyangkut sarana ataupun prasarana," ujarnya.
Padahal, ia mengingatkan industri penerbangan Indonesia mencatatkan pertumbuhan pesat dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Kemenhub, pada tiga tahun terakhir ini, terjadi peningkatan jumlah penumpang angkutan udara yang cukup signifikan setiap tahunnya.
Misalnya pada tahun 2011, jumlah penumpang adalah 68.349.439 orang yaitu penumpang domestik sebanyak 60.197.306 orang dan internasional 8.152.133 orang. Persentase pertumbuhan pada tahun 2011 yaitu 17,06 dengan rincian untuk domestik 16,27 persen dan internasional 23,24 persen.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara pada 2012 adalah 81.359.755 orang yaitu penumpang domestik sebanyak 71.421.464 orang dan internasional sebanyak 9.938.291 orang dengan persentase pertumbuhan sebesar 19,03 persen yaitu 18,64 persen untuk domestik dan 21,91 persen untuk internasional.
Untuk tahun 2013, sampai dengan September 2013, jumlah penumpang angkutan udara adalah 49.081.891 orang yaitu 43.002.808 untuk penumpang domestik dan 6.079.083 penumpang internasional.
Pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara tersebut diikuti oleh penambahan rute penerbangan komersial domestik menjadi 270 rute pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 249 rute.
Menhub juga mengatakan, dari sisi penyelenggara sarana telah dilakukan evaluasi kapasitas pesawat untuk setiap maskapai terkait dengan jumlah sumber daya yang dimiliki dan pengajuan jumlah rute serta melakukan evaluasi Standar Operasi Prosedur Pelayanan Maskapai.
Sementara dari sisi prasarana, lanjutnya, telah dilakukan pengembangan berbagai bandar udara, baik melalui pembiayaan APBN maupun dana korporasi dari operator.
"Salah satu pembangunan bandara strategis yang telah selesai adalah Bandar Udara Kualanamu Medan. Pembangunan Bandar Udara Kualanamu telah dimulai sejak tahun 2007 dan telah dilakukan 'soft opening' pada 25 Juli 2013," ucapnya.
(A. Salim)
Menhub Soroti Fenomena Seringnya Keterlambatan Penerbangan
Rabu, 11 Desember 2013 23:01 WIB