Pontianak (Antara Kalbar) - Calon anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa, Daniel Johan mendorong penguatan desa sekaligus memajukan potensi lokal guna mencapai kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan secara luas.
"Kekayaan Indonesia yang nyata itu ada di bagian Timur, tetapi kalau tidak dikelola dengan baik, tetap saja masyarakat lokalnya akan miskin," kata Daniel Johan di Pontianak, Rabu.
Ia mencontohkan sektor tambang dan perkebunan sudah sepatutnya menjadi pondasi dan tulang punggung dalam membangun industri yang kuat. "Bukan sekedar dikelola asing dan dijual bahan bakunya," kata Daniel Johan yang juga Wakil Sekjen DPP PKB itu.
Sementara untuk Provinsi Kalbar, ia menilai sektor pertanian dan perikanan sangat potensial. Menurut dia, dukungan untuk kedua sektor tersebut hingga ke industri kecil sangat penting guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Misalnya dengan membangun jalan-jalan tani dan desa. Ini sangat penting agar akses produk ke pasar menjadi tidak mahal," kata Daniel Johan yang menempati nomor urut satu di daftar calon anggota legislatif DPR RI dari PKB daerah pemilihan Kalbar itu.
Secara keseluruhan, ia mempunyai visi untuk secara tegas menegakkan kedaulatan dan kemandirian bangsa. Ia menilai, selama ini Indonesia dengan kekayaan alam yang ada namun masih banyak penduduk miskin, terbelakang, serta industri dalam negeri kondisinya lemah dan rapuh.
Ia menuturkan potensi Indonesia. Yakni mempunyai luas 1,3 persen dari muka bumi, 17 ribu pulau, 81 ribu kilometer garis pantai, 317 juta hektare luas lautan, dan 191 juta hektare luas daratan.
Sedangkan untuk kekayaan sumber daya alam, jenis mineral mencakup 60 cekungan migas, 77 miliar barel minyak (senilai sekitar Rp77 juta miliar, atau setiap warga Indonesia yang berjumlah 220 juta orang akan mendapat Rp350 juta rupiah/orang), 332 triliun kaki kubik gas (senilai sekitar Rp50 juta triliun, atau setiap warga Indonesia bisa mendapat Rp220 miliar rupiah/orang).
Indonesia juga sebagai pemasok kebutuhan dunia mencakup 25 persen timah (110.000 ton/tahn atau seperempat produksi dunia), 2,2 persen batubara( terbesar 10 dunia), 7,2 persen emas (terbesar keenam dunia, 143,2 ribu kilogram), 5,7 persen nikel (terbesar ketiga dunia, 150 ribu ton), produsen gas terbesar se-Asia Oceania, 20 besar negara penghasil minyak mentah dunia, produsen bauksit nomor 7 dunia (7 juta ton), produsen tembaga nomor dua dunia (1,06 juta ton), produsen perak nomor 11 dunia (328,7 ribu kilogram), dan tambang lainnya.
Kekayaan sumber daya alam terbaharui mencakup 800 spesies tanaman pangan, seribu spesies tanaman obat-obatan, dengan kekayaan hayati daratan terbesar kedua dunia dan terbesar pertama dunia bila digabung kekayaan laut.
Indonesia juga menjadi penghasil biji-bijian terbesar keenam dunia, penghasil teh terbesar keenam dunia, penghasil kopi nomor empat dunia, penghasil cokelat nomor tiga dunia, penghasil minyak sawit (CPO) nomor dua dunia, penghasil lada putih nomor satu dunia, lada hitam nomor dua dunia, penghasil puli dari buah pala nomor satu, penghasil karet alam nomor dua, penghasil karet sintetik nomor empat, penghasil kayu lapis nomor satu serta penghasil ikan nomor enam.
Ia menilai ada empat persoalan besar yang saat ini dihadapi oleh rakyat dan bangsa sehingga masih jauh dari sejahtera serta menyebabkan kemiskinan dan keterpurukan. "Pertama, karena krisis konstitusi, kedua krisis kedaulatan, ketiga krisis kemiskinan, keempat krisis kepemimpinan," ujar Daniel Johan yang juga Staf Ahli Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal.
Ia mempunyai sejumlah program kerja saat duduk menjadi anggota legislatif. Yakni merebut kedaulatan bangsa dengan mempertahankan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, mengubah UU yang memiskinkan negara dan rakyat, memberantas korupsi dengan memaksimalkan hukuman yang tegas dan berat bagi setiap pelaku korupsi tanpa pandang bulu, serta pembentukan Undang-Undang Pembuktian Terbalik.
Kemudian mengamankan seluruh potensi pendapatan negara dalam APBN dengan penguasaan sumber daya alam, mineral dan industri strategis yang menguasai hajat hidup rakyat banyak kepada negara dan rakyat. Caranya dengan mengubah renegosiasi kontrak karya energi, sumber daya alam dan mineral, menghapus biaya pemeliharaan senilai Rp100 triliun per tahun, menguasai kembali BUMN dan industri strategis, serta menjamin rakyat dan industri dalam negeri untuk mendapatkan dan memenuhi kebutuhan dengan harga terjangkau dan mudah, seperti minyak, gas, air, dan listrik.
"Membangun ekonomi dan industri dalam negeri dengan melakukan proteksi, kemudahan perizinan, mengurangi pajak, dan sebagainya," kata dia.
Selain itu, mengamankan pengeluaran negara dalam APBN dari korupsi dan optimalkan pengeluaran tersebut untuk kemandirian dan kesejahteraan bangsa.
***4***
(T.T011/B/Y008/Y008) 25-09-2013 15:40:05
Daniel Johan Dorong Penguatan Desa Untuk Kesejahteraan
Rabu, 25 September 2013 15:40 WIB